[Unexpected Journey I] - Awal dari Perjalanan Bermula : Pasar Kangen 2019 (1)


16 Juli 2019


Hari ini, saya janjian dengan tukang pijet langganan saya mumpung di Klaten, dan katanya otot saya tegang semua karena baru berlibur keliling Jawa serta kena masuk angin yang lumayan parah, sehingga sekujur badan saya dikerokin.

Setelah pijat, saya pun mandi dan bersiap-siap, pamit dengan eyang serta naik transportasi online menuju penginapan saya di Yogyakarta, tepatnya di Condongcatur, Sleman. Singkat cerita saya pun tiba di penginapan dan untuk harga 100ribuan menurut saya sepadan sekali, ngomong-ngomong saya menginap di hotel online "pintu merah".

Sore nya saya dihubungi oleh kawan saya bahwa saya disuruh siap-siap karena mau diajak keluar. Di sinilah perjalanan saya benar-benar di mulai dan banyak hal yang tak terduga.


Perjalanan tersebut dimulai ketika saya dijemput oleh kawan baik saya di Yogyakarta, Budhonk (kisah tentang beliau sudah berjibun di post lama), saya dijemput di penginapan saya di daerah Condongcatur, kemudian dengan motor, kami pun melaju ke daerah dekat 0 KM, lebih tepatnya di Taman Budaya Yogyakarta dan begitu hendak parkir ternyata motornya ramai sekali ! Mungkin karena baru buka beberapa hari serta animo masyarakat yang masih menggebu-gebu.


Di Pasar Kangen, Budhonk sudah janjian dengan kawan-kawannya di Basecare, sebut saja Riay, konon katanya lulusan salah satu universitas negeri di Yogyakarta, dan juga Cak Nur yang juga merupakan guru di Bantul kalau tidak salah, untuk mengetahui rupa mereka sebelum bertemu, saya ditunjukkan foto keduanya oleh Budhonk. Hanya saja Cak Nur menyusul agak maleman.

Untuk lebih jelas, begini pengenalan tokoh utama dari teman saya :

  1. Budhonk, merupakan teman sekelompok MR.DOOSSS (suatu paguyuban perkumpulan kami), tinggal di daerah Condongcatur, gemar berorganisasi, dan cinta alam sejati, senang pedalaman dan dibuktikan dari ikut SM3T.
  2. Riay, merupakan teman Budhonk di basecare, sama-sama ikut SM3T, senang dolan (jalan-jalan) kesana kemari
  3. Cak Nur, merupakan teman Budhonk di basecare, sama-sama ikut SM3T, puitis sekali karena guru Bahasa Indonesia
  4. Budiyah, sama dengan Budhonk dan kenal karena teman sekelompok MR.DOOSSS, orang Magelang tetapi tinggal di dekat rumah Budhonk, doyan Sarimie, pebisnis sejati walaupun seharusnya beliau jadi guru Bahasa Indonesia
  5. Aisyah, sebut saja begitu, bule dari Perancis, kerabatnya Budiyah yang sedang berlibur di Indonesia

Saya membatin, mau ketemu orang baru kok pas saya lagi tidak ada persiapan apapun, ditambah kulit saya lagi gosong-gosongnya karena saya baru pulang berlibur dari Pulau Dewata, sehingga agak mengurangi tingkat kekerenan saya ketika ketemu orang baru.


Untuk tahap pertama, kami ketemu dulu dengan Mbak Riay yang telah janjian dan telah menunggu lama di parkiran, dan pas ketemu Riay, saya agak kaget kok orangnya lebih "gosong" daripada yang ditunjukkan dalam foto (bukan hitam, bukan badisyeming), usut punya usut ternyata beliau itu baru pulang dari Bali selama dua minggu ! Mantap juga, makanya tidak heran kulitnya agak gosong dan ketika melihat beliau saya merasa kulit ku tidak seberapa gosong (karena saya hanya tiga hari lawan dua minggu).

Ngomong-ngomong, pada saat itu ternyata Riay berangkat dan berlibur ke Bali ketika saya sedang melancong di Bali juga dan sebenarnya Budhonk secara tidak langsung sudah menyuruh kami bertemu waktu itu namun disayangkan saya sedang bersama keluarga jadi mustahal - dan juga lagi menikmati hotel juga jadi emang belum jodoh.


Pasar Kangen Yogyakarta, merupakan awal mula "hal baru" dalam liburan pada pertengahan tahun ini, dan saya baru pertama kali kemari ternyata banyak hal yang menarik, walaupun pasar ini hanya ada musiman yaitu setiap tahun seperti Jakarta Fair namun dalam skala lebih kecil.


Secara singkat, pasar ini menjajakan banyak hal yang menarik untuk dilihat atau dibeli, salah satunya adalah barang-barang antik seperti uang, buku, perkakas atau alat rumah tangga, pajangan, dan karya seni yang semuanya kuno dan antik serta barang-barang lain yang rupanya antik dan nyeleneh. Selain itu terdapat juga barang yang tidak terlalu antik seperti pakaian, seni seperti lukisan atau karikatur, kerajinan tangan dll.

Pasar Kangen

Mungkin di sini tempat utama yang dituju oleh pengunjung, yaitu kuliner dan jajanan tradisional seperti gorengan, es tebu, nira kelapa, es krim, bahkan ada yang nyeleneh seperti mie pentil, bahkan DAWET JEMBUT. Ya Anda tidak salah lihat ! Suasananya benar-benar seru hanya saja terlalu ramai sehingga tidak terlalu nyaman.

Sesuatu yang Unik Dari Pasar Kangen 


Tahap kedua adalah kami bertemu dengan teman Budhonk yang lainnya, yaitu Cak Nur, perawakannya yang mudah dikenali sehingga beliau dapat ditemukan di keramaian dengan cepat, akhirnya saya pun berkenalan dengan beliau juga dan selajutnya kami berputar-putar area Pasar Kangen, Jika waktunya pas, biasanya di panggung utama ada kesenian rakyat seperti dagelan, tarian, dan sejenisnya yang terkadang melibatkan penonton untuk berinteraksi. Menurut saya, hal-hal seperti ini harusnya tetap dilestarikan agar selalu abadi.

Kami dan Pagelaran Seni

Kesan pertama sungguh baik di Pasar Kangen, pertama kali juga saya bertemu dengan teman-teman baru, yaitu Riay dan Cak Nur yang merupakan kawan Budhonk di basecare, sebenarnya kami juga direncanakan akan bertemu dengan Aisyah turis WNA asal Perancis yang merupakan temannya Budiyah, tetapi sayang yang bersangkutan berhalangan hadir hingga akhir padahal sudah janjian, ya sudah tidak apa.


Kafe


Pasar Kangen, awal dari segala cerita "baru" pas saya dolan/jalan-jalan.


Malamnya, kami lanjut mengobrol di kafe dekat alun-alun, dan begitu hari sudah larut malam, kami pun pulang, dan pada saat itu kondisi mata saya lagi kurang baik karena buram.

Komentar