Pengalaman : King Power MahaNakhon Tower Bangkok

Jika Anda ada waktu dan mempunyai rezeki sedikit ketika Anda sedang berada di Bangkok, saya rasa Anda tidak ada salahnya untuk pergi ke King Power Mahanakhon Tower yang lokasinya dekat dari pusat kota Bangkok, yaitu di daerah Silom.

Sumber : https://kingpowermahanakhon.co.th/gallery/


Menurut info dari Wikipedia, King Power MahaNakhon (Thailand: คิง เพา เวอร์ มหานคร), sebelumnya dikenal sebagai MahaNakhon (มหานคร), adalah gedung pencakar langit campuran (mix-used) di kawasan pusat bisnis Silom / Sathon di Bangkok, Thailand. Gedung ini dibuka pada Desember 2016.

Dengan ketinggian 314,2 meter (1.031 kaki) dengan 77 lantai, bangunan ini diakui sebagai gedung tertinggi di Thailand pada 4 Mei 2016 oleh Dewan Bangunan Tinggi dan Habitat Perkotaan setempat (CTBUH). Menampilkan hotel, ritel, dan apartemen mewah [wikipedia.org]

Namun, gelar gedung tertinggi sekarang disabet oleh ICONSIAM yang hanya selisih 3 meter saja. Ironi. Sekilas info, Mahanakhon Tower ini saat ini dimiliki oleh jaringan ritel duty free terbesar di Thailand, King Power yang juga memiliki Leicester City, pemiliknya waktu itu tewas kecelakaan helikopter di Inggris.

Dengan naik BTS Chong Nongsi, Anda bisa langsung masuk ke dalam area gedung karena langsung terkoneksi dengan stasiun, kemudian turun ke bawah karena lobinya berada di lantai bawah.

Harga masuk bisa dilihat di : King Power Mahanakhon Skywalk, dan sengaja saya beri link ini karena saya bukan travel blogger, lagian nanti harga juga bisa berubah sewaktu-waktu. Tetapi saran saya, lebih murah jika membeli di pihak ke tiga seperti Klook, karena membeli langsung szharganya lumayan mahal.

Begitu masuk ke dalam gedung, maka kesan mewah dan modern begitu berasa, dan lumayan canggih dengan teknologi televisi besar dan pencahayaan yang futuristik sehingga menurut saya benar-benar keren. Waktu itu kami datang sudah hampir larut malam dan waktu kunjungan di batasi hanya sampai pukul 11 malam. Kami dengan gayanya membeli tiket yang "78 FLOOR - SKYWALK ROOFTOP" yang seharga hampir Rp500.000/orang dan menurut saya harga tersebut mahal sekali. Karena kalau hanya di lantai 74 (Observatory) tidak terlalu seru.

Kemudian, kami diarahkan ke pemeriksaan keamanan dan koridor menuju lift dengan pencahayaan yang benar-benar keren, jadi sambil menunggu lift tidak terasa membosankan.


Interior

Kemudian ketika waktunya naik lift, saya cukup kagum karena desainnya revolusioner dan dindingnya menggunakan televisi LG OLED, dan begitu naik langsung menampilkan objek kota Bangkok secara 3D yang seolah-olah kita terbang tinggi dari bawah menuju puncak Mahanakhon, dan benar-benar seru menurut saya. Lift bermerek Mitsubishi dan versi baru dari Sunshine 60 di Tokyo. Kurang dari 50 detik kami tiba dari lantai GF ke 74.


Lift

Di lantai pertama yaitu lantai 74 (Observatory), pemandangan sudah terlihat cukup baik, namun karena hari telah malam jadi terlihat hanya remang-remang, sebenarnya interior ruangan bagus untuk foto kekinian karena lantai dan langit-langit mempunyai bahan yang reflektif sehingga kalau siang atau sore pasti keren banget, foto pantulannya terasa infinity.


Lantainya juga diukir vektor dari bentuk tata kota Bangkok, cukup detail dan menarik, selain itu interiornya juga modern sekali karena memang masih baru.

Selain itu, di sudut gedung biasanya terdapat teropong yang sistemnya bayar sejumlah uang, dalam waktu 90 detik, tetapi tetap saja pemandangannya gelap karena sudah malam.





Di setiap arah mata angin tentunya pemandangannya juga berbeda, nah di setiap sisi jendela juga terdapat layar sentuh dengan grafis vektor kota Bangkok, jadi ketika kita mengoperasikan layar tersebut, maka kita bisa melihat informasi dan gambar detail dari objek pemandangan yang ada di luar jendela (dari sudut pandang) tersebut, bisa zoom gedung atau objek apa saja yang ada di luar sana, mirip-mirip seperti Tokyo Skytree.


Interior Lantai 74

Kami diarahkan untuk naik melalui eskalator yang telah disediakan, jika tidak ada tiket terusan menuju SKYWALK ROOFTOP maka harus menghentikan perjalanan di lantai ini untuk naik lift ke bawah, namun tidak demikian dengan saya, malah saya studi banding dahulu ke toilet dan memang sederhana tetapi modern, baru kali ini buang air seni dari ketinggian.




Kemudian, setelah selesai, bagi kita yang membayar tiket terusan (tiket 78 FLOOR - SKYWALK ROOFTOP), kita bisa naik hingga rooftop menggunakan lift yang berbeda, hanya satu tetapi ukurannya besar dan berbentuk lingkaran yang sistemnya adalah hidrolik dan panorama sehingga kita bisa melihat ke atas, hanya saja begonya tiket saya nyelip sehingga nyaris ditinggal oleh rombongan.


Lift dan Tombo Masuk Angin

Tiba di atas, pemandangannya benar-benar elok dan bagus sekali, walaupun gelap tetapi suasana Bangkok dari atas benar-benar menakjubkan karena banyak gedung. Jika dibanding Jakarta ya bagus sini karena gedungnya lebih merata, namun menurut saya ketinggian dari Baiyoke terlihat lebih keren.

Hanya saja anginnya amat kencang, namun saya telah membawa penangkalnya, dan untungnya sangat berguna karena kalau tidak bisa masuk angin saya dan tidak bisa pulang dengan nikmat.





Kami tidak mungkin duduk saja, oleh karena itu kami ke bar (ada bar) dan memesan beberapa minuman, relasi saya Heru memesan minuman wine kalau tidak salah, namun saya dan Dita hanya jus saja, itupun harganya lumayan mahal hampir Rp100.000 segelas, tetapi tidak lebih mahal dari Henshin. Hanya rasa jeruknya seperti Buavita, ngakak dah.


Menikmati Minuman

Dan yang paling penting adalah Skywalk, jadi kita harus menggunakan alas kaki yang sudah ditentukan, kemudian masuk ke dalam area yang bawahnya adalah kaca bening yang langsung memperlihatkan jalan raya dan gedung-gedung di bawah Mahanakhon, begitu ke sana saya berani jamin pada awalnya dengkul langsung lemes pas menginjak itu kaca bening, tetapi menurut saya ini keren banget, jadi seakan-akan kalau difoto kita bisa melayang di langit. Namun kalau retak, maka tidak akan keren karena gedung ini memiliki 78 lantai.

Hanya saja, yang foto harus posisi di luar area tersebut.

Skywalk
Di atas, terdapat tempat duduk juga, seperti outdoor lounge yang memperlihatkan Bangkok dari atas dan terlihat gedung lain serasa bantet semua, hanya saja angin berhembus sangat kencang sehingga hati-hati terhadap masuk angin atau barang bawaan yang bisa saja terbawa angin, termasuk kenangan hahaha.
Selfie dari Atas
Pemandangan Skywalk dari Udara (Sumber : lonelyplanet.com)
Namun saya merekomendasikan beberapa hal, datanglah di saat siang menuju senja dan malam karena cuaca dan suasananya bagus, kalau kemalaman banget jelek karena tidak terlihat apa-apa, hanya lampu remang-remang dari gedung lain


Pemandangan Sore (Sumber : cnn.com)
Dari saya 8/10, terutama Skywalk-nya, namun saya tidak terlalu merekomendasikan karena harganya yang relatif mahal sekali. Hanya saja untuk pengalaman, boleh dicoba kalau ada rezeki lebih.

Kalau mau lebih hemat untuk melihat kota Bangkok, dan dapatnya lebih, maka lebih baik ke Baiyoke Sky Hotel di Pratunam, lebih murah malah dapat buffet atau makanan, namun tidak ada Skywalknya, tetapi ada revolving deck jadi sama-sama bisa lihat pemandangan atau tempat berputar, serta lebih kepada budaya karena ada tiruan pasar apung atau floating market.

Komentar