Pertengahan 2018, saya menjalani perjalanan selama tiga bulan berturut-turut dengan jeda waktu yang cukup berdekatan, dan saya menjadikan perjalanan ini menjadi suatu seri yang bernama "Rama Dolan Tengah Tahun - X" yang saya bagi menjadi beberapa wilayah,
- Rama Dolan Tengah Tahun - 1 : China - Hongkong
- Rama Dolan Tengah Tahun - 2 : China - Makau
- Rama Dolan Tengah Tahun - 3 : Indonesia - Pulau Lombok
- Rama Dolan Tengah Tahun - 4 : Indonesia - Pulau Bali - termasuk Banyuwangi
- Rama Dolan Tengah Tahun - 5 : Indonesia - Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta
- Rama Dolan Tengah Tahun - 6 : Thailand - Bangkok
Seri di atas saya namakan jauh sebelum saya membuat Instagram dan Blog ini, karena saya plesetkan dari film Dilan yang lagi naik daun waktu itu, dan kemudian saya juga diplesetin namanya jadi Dolan gara-gara suka jalan-jalan dan alhamdulillah doa terkabul saya jadi sering dolan dan plesiran terus. Dan untuk memperpendek judul, saya menamai seri ini menjadi "Mid '18" yang artinya pertengahan 2018.
Namun saya hanya menulis seri di atas yang mempunyai tulisan tebal. Karena itungannya ini adalah kali pertama saya jalan-jalan backpacker melalui jalan darat ribuan kilometer, dan cerita nya jauh lebih menarik serta suka-dukanya sangat banyak sehingga saya ingin membagi kisah saya ini agar bisa menghindari yang buruk dan menerapkan yang baik. Dan baru kali ini saya terkesan walaupun backpacker, rasanya ke HK kemarin naik maskapai dan hotel bintang lima pun rasanya tidak nikmat malah berantem, ogah nulisnya.
Perjalanan seri 1-2 bersama keluarga besar, 18 orang yang ikut ke Hongkong dan saya yang mengarahkan sebagai tour leader yang bertugas mengatur semua kebutuhan termasuk tiket pesawat dan hotel, untung ada pak bos jadi tidak terlalu masalah.
Perjalanan seri 3-5, saya berlibur bersama sepupu saya beserta saudari dan temennya, trip ini yang menurut saya paling berkesan sesuai dengan apa yang sudah saya tulis di atas. Oleh karena itu, saya akan sedikit memperkenalkan partner bepergian saya di perjalanan seri Indonesia untuk memudahkan agar tidak bingung ketika membaca artikel saya::
- Simbok adalah saudari sepupu saya (dari pihak ibunya),
- Teteh adalah teman simbok di tempat kerjanya dulu,
- Ila adalah saudari sepupu dari Simbok (dari pihak ayahnya).
Simbok akan menjadi teman perjalanan saya mulai dari Lombok hingga Jakarta, sedangkan teteh hanya sampai Bali saja sedangkan Ila hanya sampai Lombok saja karena masih mengurus urusan sekolah.
Namun siapa sangka, sebenarnya saya dan Simbok tidak pernah menduga-duga saya bisa jalan dengan dia, bahkan satu tahun yang lalu yaitu pada tahun 2017, sewaktu saya ke Lombok untuk urusan pekerjaan, saya melakukan chatting ke dia secara intens setelah pergi bersamanya di Yoyakarta pada pertengahan tahun 2017, dan kami sempat menyinggung tentang Lombok, berikut isinya :
Kesimpulannya adalah Simbok bertanya apakah Lombok bagus karena Lombok adalah salah satu destinasi impiannya, dan dia bilang di chat pengen kesana, saya jawab pantai bagusan Lombok dibanding Bali terus saya juga baru tahu tentang Desa Sade juga dari Simbok pada waktu itu, walaupun ketika itu tidak ke Sade (eh malah ke Sade sama dia)
Terus ada percakapan di Instagram di akhir tahun 2017 (tidak tertangkap layar karena sudah hilang) pokoknya intinya saya mengatakan bahwa kalau Simbok ke Lombok dengan temannya pasti cocok, selain alamnya bagus juga berpetualang enakan pakai motor karena tidak macet dan dia juga sudah biasa berkendara jarak jauh, sambil merekomendasikan lokasi-lokasi yang mungkin kalau Simbok ke Lombok agar dia tidak kikuk. Padahal sama sekali saya tidak terbesit untuk pergi sama dia karena mustahil momennya dia kerja dan di Kalimantan saya juga di Jakarta. Lah kok setahun kemudian malah dia ke Lombok sama gw?! Who knows?
Bulan April 2018, saya mengunjungi teman Simbok yang menikah lalu setelah acara kami jalan-jalan ke Magelang naik motor, dia ada rencana mau ke Bali (bukan Lombok) dengan tante ku, awalnya aku tidak tertarik, malah pas lewat ke sebuah sawah di Magelang saya malah bilang "wah Ubud Ubud, gila kita udah sampe Bali". Hanya sekadar omongan.
Kemudian (tidak sengaja saya berangkat melarikan diri) di Balikpapan, dua hari setelah motoran di Magelang, saya bertemu lagi dengan Simbok saya awalnya tertarik ke Bali dengan catatan bersama tante ku juga. Namun setelah berjalan waktu ternyata tanteku tak bisa akhirnya dia mengajak temennya yaitu si teteh itu, lucunya karena tiket pesawat ke Bali mahal mereka merubah rute ke Lombok yang katanya destinasi impian mereka berdua dan di last-minute Ila ikutan.
Jadi, dari omongan, yang awalnya tidak diduga-duga malah terjadi... Aamin kan saja dulu.
____
Perjalanan seri 6 saya pergi bersama orang tua dan dua tante saya, yang salah satunya adalah mamahnya Simbok, kami pergi ke Thailand dengan tiket hanya Rp1.500.000 PP pakai Malaysia Airlines yang menyediakan makan, bagasi 30 KG, televisi, pesawat besar. Rezeki yang luar biasa. Serta saya baru pertama ke Watt Arun dan Watt Pho sambil mengarungi Chao Praya.
Sekian kisah pembuka dari saya, selamat membaca mungkin siapa tahu ada hal yang berguna untuk Anda.
Komentar
Posting Komentar